Da’i asal Kudus yang juga alumnus akademi mujahidin Afghanistan, Abu
Rusydan menyatakan ada keterkaitan yang sangat erat antara jihad Suriah
hari ini dengan jihad Afghanistan. Pernyataan ini disampaikan oleh
beliau dalam acara Tabligh Akbar dengan tema “Perjalanan Jihad dari
Afghanistan ke Suriah”, di Masjid Baitul Makmur, Solo Baru, Jawa Tengah
(25/5).
Abu Rusydan menjelaskan bahwa jihad itu akan senantiasa
ada sampai datangnya hari kiamat. Apa yang menimpa Syam hari ini adalah
pengulangan Syam dulu. “Kalau kita tidak terlibat akan rugi besar,
karena hadir dan tidak hadir dalam jihad ini, Syam akan tetap berjalan,”
jelasnya.
Alumni akademi militer Afghanistan ini mengingatkan
hubungan benang merah jihad Afghanistan dengan Jihad Suriah. Jihad
Afghanistan itu merupakan madrasah dari berbagai belahan dunia dengan
berbagai macam bahasa. Namun mereka punya satu semangat yang senantiasa
dikobarkan untuk membebaskan al-Quds. “Kita mulai dari tempat ini, kita
akan mulai dan kita akan bertemu di al-Quds,” ungkap Abu Rusydan.
Beliau
menambahkan bahwa Suriah itu adalah bagian dari Syam. Syam akan
berjalan menurut nubuwah, jika kita tidak mengikutinya maka akan
ketinggalan. “Jika para mujahidin bisa mengusai Suriah maka akan bisa
membebaskan al-Quds,” tambahnya.
Abu Rusydan mengingatkan kepada
kaum muslimin bahwa penghalang pertama kebangkitan Islam di Syam adalah
Syiah. Syiah akan senantiasa berbuat makar untuk menghancurkan ahlus
sunnah. “Syiah itu ketika belum mempunyai kekuasaan maka mereka akan
bekerja sama dengan penguasa kafir untuk menghancurkan ahlus sunnah,”
tegasnya.
Dai dari kudus ini menceritakan raport merah syiah
dalam menghancurkan umat islam. Sebagaimana dulu ada Nashiruddin Athusy,
ia bekerjasama dengan Hulagu Khan (pasukan Mongol) untuk menghancurkan
kekhilafahan Abbasiyah di Baghdad. Belum lama ini juga menimpa saudara
kita di Iraq. Nury Al-Maliki seorang tokoh syiah, ia berkerjasama dengan
Amerika Serikat untuk menghancurkan Bagdad. Sekarang ini Basyar Asad
pemimpin syiah nusyairiyah bekerja sama dengan Negara-negara kafir untuk
membantai ahlus sunah di Suriah.
Abu Rusydan juga menjabarkan
kenapa minoritas itu bisa menguasai mayoritas. Dengan mensitir surat
an-nisa’ (4) : 102, yang intinya karena umat islam meninggalkan senjata
mereka, dalam arti meninggalkan jihad dan asyik dengan kehidupan dunia
maka dengan mudah orang-orang kafir akan mengalahkan kaum muslimin.
“Negara Arab penghasil minyak di kuasai oleh Amerika, demikian Indonesia
punya gunung emas juga di kuasai oleh Amerika” ungkapnya.
Dia
juga menambahkan dengan membacakan surat Ali Imran (3) : 110. Umat islam
mendapatkan gelar sebagai umat yang terbaik itu tidak diperoleh dengan
cuma-cuma tetapi melalui usaha. Usaha itu ada amar ma’ruf nahi munkar.
Sebagaimana sebuah kisah ketika para mujahidin yang dapat menguasai syam
kemudian mereka bercocok tanam maka langsung umar memerintahkan
untusannya untuk mencabuti tanaman mereka, dan mengingatkan mereka
jangan sampai meninggalkan jihad. “Sejarah sudah mencatat ketika umat
islam meninggalkan jihad dan amar ma’ruf nahi munkar maka mereka akan di
kuasai oleh nasionalis, komunis, syiah dan juga orang-orang kafir.
Sebagaimana terjadi di suriah saat ini,” tambahnya. (al islamu.com)
Home »
Liputan Dakwah
» Benang Merah antara Jihad Afghan dengan Jihad Suriah
Benang Merah antara Jihad Afghan dengan Jihad Suriah
Related Articles
If you enjoyed this article click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar